Saat ini Murai Batu (MB) asal Aceh oleh pakar kicau mania di anggap sebagai Murai Batu yang memiliki kualitas istimewa yang bisa menandingi kualitas Murai Batu Medan, sehingga membuat banyak penggemar Murai Batu berlomba-lomba untuk memeliharanya.
Murai Batu (MB) Aceh merupakan Murai Batu yang paling tenar dikalangan Kicau Mania setelah Murai Batu Medan, karena keduanya memiliki kualitas suara dan mental yang seimbang.
Kedua burung Murai Batu (MB) tersebut memiliki beberapa persamaan, dari mulai suara, bentuk fisik sampai pada mental dan gaya tarungnya.
Secara fisik, Murai Batu (MB) asal Aceh dan Medan ternyata sangat mirip. Dua jenis Murai Batu itu hanya dibedakan dari habitat asalnya ditangkap saja.
Habitat aslinya disekitar Gunung Leuser yang merupakan perbatasan antara Medan (Sumatera Utara) dengan Aceh. Antara lain ada di daerah Tangse, Bahorok, Malabo, Tapak Tuan, Marike, Pasaman, Kedebieng, dan beberapa wilayah seputar Medan.
Pada dasarnya kedua jenis burung Murai Batu (MB) tersebut memiliki ekor panjang yang lentur dan melengkung dengan ukuran panjang bisa mencapai 25 cm, bahkan ada yang lebih, tapi ada juga yang ukuran ekornya lebih pendek. Tapi saat ini sangat sulit untuk dapat menemukan Murai Batu lokal dengan panjang ekor 25cm, karena yang berekor pendek saja sudah nyaris punah di habitat aslinya.
Suara kicauan Murai Batu (MB) Aceh terdengar keras dan lantang dengan variasi lagu yang bermacam-macam dan kasar terutama pada saat mengeluarkan suara alasnya. Tapi pada saat menirukan suara burung lain, suaranya akan terdengar lebih nyaring dan lebih keras dari suara burung aslinya.
Selain memiliki suara kicauan yang bagus dan bervariasi, Murai Batu (MB) Aceh juga dikenal memiliki mental tarung yang tangguh, terbukti dengan banyaknya Murai Batu asal Aceh yang dapat berprestasi di arena lomba burung kicau.
Ciri-ciri dan kelebihan Murai Batu Aceh
Tidak ada komentar