Halaman

    Social Items

Saat ini Murai Batu (MB) asal Aceh oleh pakar kicau mania di anggap sebagai Murai Batu yang memiliki kualitas istimewa yang bisa menandingi kualitas Murai Batu Medan, sehingga membuat banyak penggemar Murai Batu berlomba-lomba untuk memeliharanya.

Murai Batu (MB) Aceh merupakan Murai Batu yang paling tenar dikalangan Kicau Mania setelah Murai Batu Medan, karena keduanya memiliki kualitas suara dan mental yang seimbang.

Kedua burung Murai Batu (MB) tersebut memiliki beberapa persamaan, dari mulai suara, bentuk fisik sampai pada mental dan gaya tarungnya.

Secara fisik, Murai Batu (MB) asal Aceh dan Medan ternyata sangat mirip. Dua jenis Murai Batu itu hanya dibedakan dari habitat asalnya ditangkap saja.

Habitat aslinya disekitar Gunung Leuser yang merupakan perbatasan antara Medan (Sumatera Utara) dengan Aceh. Antara lain ada di daerah Tangse, Bahorok, Malabo, Tapak Tuan, Marike, Pasaman, Kedebieng, dan beberapa wilayah seputar Medan.

Pada dasarnya kedua jenis burung Murai Batu (MB) tersebut memiliki ekor panjang yang lentur dan melengkung dengan ukuran panjang bisa mencapai 25 cm, bahkan ada yang lebih, tapi ada juga yang ukuran ekornya lebih pendek. Tapi saat ini sangat sulit untuk dapat menemukan Murai Batu lokal dengan panjang ekor 25cm, karena yang berekor pendek saja sudah nyaris punah di habitat aslinya.

Suara kicauan Murai Batu (MB) Aceh terdengar keras dan lantang dengan variasi lagu yang bermacam-macam dan kasar terutama pada saat mengeluarkan suara alasnya. Tapi pada saat menirukan suara burung lain, suaranya akan terdengar lebih nyaring dan lebih keras dari suara burung aslinya.

Selain memiliki suara kicauan yang bagus dan bervariasi, Murai Batu (MB) Aceh juga dikenal memiliki mental tarung yang tangguh, terbukti dengan banyaknya Murai Batu asal Aceh yang dapat berprestasi di arena lomba burung kicau.

Demikian sedikit informasi tentang "Ciri-ciri dan kelebihan Murai Batu Aceh". Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel Sanachinet lainnya.
 
 
Saat ini Murai Batu (MB) asal Aceh oleh pakar kicau mania si anggap sebagai Murai batu yang memiliki kualitas istimewa
Murai Batu Aceh

Ciri-ciri dan kelebihan Murai Batu Aceh

Cara membedakan jenis kelamin burung branjangan jantan dan betina bisa di lihat dari ciri-ciri fisik maupun dari karakter. Burung Branjangan adalah salah satu burung asli Indonesia yang banyak peminatnya karena burung ini memiliki suara kicauan yang merdu dan bervariasi kalau sudah gacor. Suara kicauannya yang nyaring dengan banyak variasi sambil terbang ditempat menjadi daya tarik tersendiri dari burung ini.

Dihabitatnya burung Branjangan menyukai tempat-tempat yang kering atau gersang, kawasan berbatu dan berpasir serta sering dijumpai didaerah pegunungan.

Makanan utama dari burung ini adalah biji-bijian dan juga hewan-hewan dan serangga-serangga kecil.

Saat ini burung Branjangan yang banyak dijual dipasaran berasal dari Nusa Tenggara dan Sumatera. Padahal burung Branjangan yang banyak dicari dan memiliki kualitas terbaik adalah Branjangan yang berasal dari pulau Jawa (lokal). Tapi sayangnya keberadaan burung Baranjangan Jawa sudah sangat langka dan sulit ditemukan di alam bebas karena banyaknya perburuan liar.

Burung Branjangan Jawa memiliki beberapa kelebihan antara lain: memiliki mental yang bagus, postur tubuh lebih besar, corak warna lebih menarik, volume suara lebih keras dan lebih banyak variasi.

Di Pulau Jawa, habitat burung Branjangan tersebar dibeberapa wilayah di Jawa tengah, Jawa timur dan Jawa barat.

Kandang yang cocok untuk merawat burung Branjangan biasanya berbentuk bulat tinggi dengan ukuran 35×90 cm dengan tujuan agar burung bisa terbang leluasa ke atas dan kebawah sambil berkicau dengan gaya unik seperti di alam bebas.

Di dalam kandangnya diberi tenggeran yang terbuat dari batu apung atau batu lainnya, dan pada dasar kandang ditaburi dengan pasir kasar serta batu bata yang di tumbuk agak kasar agar burung tetap merasa seperti dihabitat alaminya.

Burung Branjangan yang bisa gacor dengan suara kicauan lantang dan bervariasi adalah burung Jantan. Jadi sebaiknya sebelum membeli burung Branjangan, sebaiknya kenali dulu ciri-ciri burung jantan dan betina agar tidak salah pilih.

Berikut ini ciri-ciri burung Branjangan jantan dan betina:

Ciri-ciri burung Branjangan jantan:

• Warna bulunya coklat tajam dan bulunya lebih tebal.

• Alis mata lebih tebal dan sorot matanya tajam.

• Warna paruhnya lebih hitam dan mengkilat.

• Paruh bagian bawah terlihat putih atau terang.

• Ketika bertemu dengan burung sejenis, jambul dikepalanya akan berdiri lebih panjang dan tampak lebih gagah.

• Suara kicauannya keras, bervariasi dan ngeroll.

Ciri-ciri burung Branjangan betina:

• Warna bulunya coklat kusam.

• Alis mata lebih tipis dan sorot matanya tampak sayu.

• Burung Branjangan betina juga memiliki jambul, tapi bedanya jambul pada burung betina lebih pendek.

• Warna paruhnya hitam kecoklatan, baik yang atas maupun yang bawah.

• Volume suaranya sama-sama keras, tapi suara kicauan burung betina cenderung terputus-putus dan monoton.

Demikian sedikit informasi tentang "Ciri-ciri perbedaan burung Branjangan jantan dan betina". Untuk informasi lain seputar burung Branjangan, dapat dibaca pada artikel SANACHINET lainnya.

Burung Branjangan jantan dan betina

Cara Membedakan burung Branjangan jantan dan betina

Burung Kepodang lokal memiliki ciri khas warna bulu dominan kuning dengan kombinasi warna hitam pada bagian sayap, kepala dan ekornya. Bentuk fisik dan warna bulu Kepodang lokal tidak ada bedanya dengan bentuk fisik dan warna bulu Kepodang sebrang.

Yang membedakan keduanya hanya ukuran tubuhnya saja. Burung Kepodang lokal memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dan ramping dengan paruh yang tidak terlalu besar, sedangkan ukuran tubuh Kepodang sebrang lebih besar dengan paruh yang juga lebih besar.

Dibalik keindahan bentuk fisik dan warna bulunya tersebut, burung Kepodang lokal juga memiliki suara kicauan yang sangat merdu dengan nada khas "pitu wolu" yang jelas. Burung ini juga bisa menirukan suara burung lain jika dipelihara dari anakan dan dimaster dengan suara-suara burung lain.

Burung Kepodang lokal yang paling aktif dan rajin berkicau adalah yang berkelamin jantan. Selain itu suara Kepodang jantan juga lebih nyaring dan bervariasi.

Kepodang lokal merupakan burung yang mudah gacor jika dirawat dengan tepat dan konsisten.

Berikut ini pola perawatan harian Kepodang lokal agar cepat gacor:

• Embunkan burung mulai jam 05.00 pagi untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang merupakan saat favorit bagi burung-burung liar untuk berkicau saling sahut-sahutan. Dengan begitu diharapkan burung Kepodang juga akan berkicau dengan lantang (ngeplong).

• Mandikan burung secara rutin setiap hari antara jam 07.00-09.00 pagi dengan cara disemprot menggunakan sprayer atau mandi dikeramba jika sudah terbiasa. Burung Kepodang merupakan burung yang suka mandi untuk membersihkan tubuh dan memperindah penampilannya.

• Setelah selesai dimandikan, burung di angin-anginkan terlebih dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya. Setelah bulu-bulunya kering, lalu burung dijemur selama kurang lebih 1 jam setiap harinya. Setelah selesai dijemur, gantang burung ditempat yang teduh dan biarkan berkicau sepuasnya.

• Bersihkan kandangnya setiap hari dari kotoran dan sisa-sisa pakan yang tercecer didasar sangkar agar burung selalu sehat, nyaman dan rajin berkicau.

• Ganti atau tambahkan voer sebagai pakan utamanya, ganti juga buah dengan yang baru setiap hari. Dan jangan lupa, air minumnya juga diganti setiap hari agar tidak terjangkit bakteri.

Variasikan pemberian buah dengan cara di selang-seling setiap harinya, misalnya hari senin dan selasa diberikan pisang kepok, hari rabu dan kamis diberikan pepaya, hari jum'at dan sabtu diberikan buah apel, dan khusus hari minggu diberikan buah yang berbeda seperti sawo atau buah lainnya. Hal ini bermanfaat untuk membuat burung Kepodang lokal agar tidak mudah stres dan merasa senang, selain itu juga untuk melengkapi kebutuhan vitamin burung.

• Selain diberikan pakan berupa voer dan buah-buahan, burung Kepodang lokal juga perlu diberikan extra fooding (EF) berupa jangkrik dan ulat hongkong.

Berikan jangkrik sebanyak 5-7 ekor setiap pagi dan sore hari. Sedangkan ulat hongkong (UH) bisa diberikan pada saat cuaca dingin/musim hujan untuk menghangatkan tubuh burung dan juga pada saat masa mabung untuk membantu mempercepat proses perontokan bulu-bulunya.

Kroto segar juga bisa diberikan 2 kali seminggu untuk mendongkrak birahi burung agar lebih rajin berkicau, tapi porsi pemberiannya jangan berlebihan untuk menghindari over birahi (OB)

• Pemberian multivitamin sebagai penambah stamina dan daya tahan tubuh juga penting sebagai antisipasi dari kondisi cuaca ekstrim yang dapat memicu timbulnya serangan penyakit pada burung.

• Jika kondisi burung drop/kurang fit, sebaiknya burung tidak perlu dimandikan dan penjemuran cukup dilakukan selama 15 menit saja pada jam 07.00 pagi, setelah itu burung dikerodong.

Demikian sedikit informasi tentang "Cara merawat burung Kepodang lokal agar cepat gacor". Untuk informasi lain seputar burung Kepodang, dapat dibaca pada artikel SANACHINET lainnya.

Burung Kepodang Lokal

Cara merawat burung Kepodang lokal agar cepat gacor

Mabung/ngurak merupakan siklus alami yang akan di alami semua jenis burung termasuk burung Branjangan. Pada saat mabung/ngurak, burung Branjangan akan lebih banyak diam dan tidak terlalu aktif berkicau karena proses pergantian bulu ini akan menyerap 25% dari total protein yang ada didalam tubuh burung.

Oleh karena itu, selama masa mabung/ngurak, burung perlu mendapat asupan protein lebih banyak agar proses mabungnya berjalan normal.

Proses ini sangat penting bagi burung karena tubuh burung harus bekerja ekstra untuk mendapatkan gizi yang cukup untuk membentuk pertumbuhan bulu-bulu baru dengan sempurna.

Burung yang sedang dalam masa mabung/ngurak juga memerlukan energi yang besar untuk memproduksi bulu-bulu baru. Kebutuhan akan energi yang besar tersebut mengharuskan burung untuk mengkonsumsi lebih banyak makanan selama masa mabung/ngurak agar dapat membentuk pertumbuhan bulu-bulu baru dengan sempurna.

Berikut ini tips perawatan burung Branjangan pada saat mabung/ngurak:

• Tempatkan burung ditempat yang tenang dan sepi, jauh dari lalu lalang Manusia dan burung sejenis.

• Sebaiknya burung lebih banyak dikerodong agar bisa beristirahat dengan tenang untuk menyelesaikan masa mabungnya.

• Pada saat mabung/ngurak, burung tidak perlu dimandikan dan tidak perlu dijemur. Cukup di angin-anginkan saja sebentar pada pagi hari.

• Bersihkan kandangnya setiap hari agar burung merasa nyaman dan terhindar dari serangan penyakit akibat kotoran yang menumpuk, karena burung lebih banyak dikerodong pada saat mabung/ngurak.

• Ganti atau tambahkan pakannya dan ganti air minumnya dengan yang baru setiap hari agar tidak terjangkit bakteri yang dapat mengganggu kesehatan burung.

• Perbanyak porsi pemberian extra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto dan ulat hongkong (UH) karena sangat diperlukan untuk pembentukan sel-sel baru dan untuk pembentukan bulu-bulu baru.

• Berikan multivitamin cair pada air minumnya 2x seminggu untuk menjaga kondisi tubuh burung agar tetap fit.

• Lakukan pemasteran, karena pada saat mabung/ngurak burung lebih banyak diam dan pastinya lebih fokus mendengar dan merekam suara-suara masteran.

Masa mabung/ngurak, adalah saat yang tepat untuk mengisi variasi suara burung Branjangan sesuai dengan yang kita inginkan. Lakukan pemasteran dengan tepat, sesuaikan karakter suara burung dengan suara burung masteran.

• Bubukan batu bata didasar kandangnya harus diganti minimal satu minggu sekali.

Lakukan perawatan di atas secara rutin dan konsisten sampai burung Branjangan menyelesaikan masa mabungnya dengan sempurna, baru bisa diterapkan pola perawatan harian seperti sebelum mabung/ngurak.

Demikian sedikit informasi tentang "Perawatan tepat untuk burung Branjangan pada saat mabung/ngurak". Untuk informasi lain seputar burung Branjangan, dapat dibaca pada artikel SANACHINET lainnya.

 
Burung Branjangan Mabung

Perawatan tepat untuk burung Branjangan pada saat mabung/ngurak

Manfaat pengembunan dan penjemuran untuk burung kicai - Pagi hari adalah waktu yang paling tepat untuk mengeluarkan burung dari dalam rumah untuk di embunkan dan dijemur, karena embun pagi dan sinar matahari pagi sangat bermanfaat untuk kesehatan dan kebugaran burung peliharaan kita.

Manfaat pengembunan:

Pengembunan sangat bermanfaat untuk burung kicau karena dengan di embunkan burung dapat menghirup udara segar yang bagus untuk paru-parunya, sekaligus menikmati suasana pagi hari yang merupakan waktu paling favorit bagi burung-burung di alam liar untuk berkicau saling bersahutan, sehingga burung yang macet bunyi akan terpancing untuk berkicau, atau burung yang hanya ngeriwik saja akan menjadi ngeplong.

Tapi ada juga yang berpendapat jika pengembunan kurang cocok untuk beberapa jenis burung seperti Lovebird (LB) dan jenis burung paruh bengkok lainnya serta Cucak ijo (CI). Tapi tidak semuanya karena ada beberapa individu Lovebird (Lb) dan Cucak ijo (CI) yang justru menjadi lebih bagus performanya jika di embunkan.

Pengembunan lebih efektif untuk burung kicauan dari jenis Anis/Punglor, Tledekan, Cendet/Pentet, Kacer, Murai Batu (MB), dan burung-burung lainnya.

Waktu yang tepat untuk melakukan pengembunan yaitu pada pagi hari mulai jam 05.00 pagi sampai matahari mulai bersinar.

Manfaat penjemuran:

Penjemuran juga merupakan bagian dari perawatan burung kicau yang sangat penting karena berkaitan dengan kesehatan dan kebugaran fisik burung, karena sinar matahari dapat membantu merubah pro vitamin D menjadi vitamin D yang berfungsi untuk:

• Membentuk dan memperbaiki tulang.
• Dapat membunuh bakteri, jamur dan juga virus serta kutu yang terdapat pada kulit dan bulu-bulu burung.
• Menguatkan nafas dan stamina burung.
• Meningkatkan imunitas pada tubuh burung sehingga lebih tahan terhadap serangan penyakit.

Tapi perlu di ingat, jangan melakukan penjemuran terlalu berlebihan karena dapat membuat bulu-bulu burung menjadi kusam, dapat menyebabkan mata burung katarak, dan dapat menyebabkab burung menjadi stres jika terlalu lama terpapar sinar matahari, terutama pada siang hari ketika matahari sudah terik.

Setelah matahari mulai bersinar, burung bisa dimandikan dan kemudian dijemur. Selain perawatan seperti pengembunan, pemberian pakan dan ekstra fooding (EF), mandi dan jemur, kebersihan kandang juga harus diperhatikan agar burung selalu sehat, aktif, dan terhindar dari serangan penyakit.

Demikian sedikit informasi tentang "Manfaat pengembunan dan penjemuran untuk burung kicau". Untuk informasi lain seputar burung kicau, dapat dibaca pada artikel sanachinet yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Pengembunan

Manfaat pengembunan dan penjemuran untuk burung kicau

Windows 10 secara otomatis telah mengatur update tanpa kamu sadari dan tanpa kamu ketahui, hal ini tentunya akan sangat memberatkan bagi anda yang kebetulan sedang ingin melakukan kegiatan onlin karena selain quota yang anda miliki akan cepat habis, kerja komputerpun akan menjadi lambat karena proses uodate windows yang sedang berjalan.

Meskipun untuk sebagian orang update otomatis pada windows 10 sangat tidak di harapkan, namun untu beberapa orang lainnya hal ini juga sangat di butuhkan karena update yang dilakukan terkadang sangat penting beberapa contoh adalah dapat memperbaiki bugs, meningkatkan fungsionalitas fitur ataupun perbaikan patch security. Jadi mematikann ataupun tetap menghidupkan update otomatis di windows 10 bisa di lihat dari kebutuhan anda.

Cara Mematikan Update Windows 10 Secara Permanen Bagaimana Caranya?

Untuk dapat mematikan update windows 10 secara aman dan tentunya permanen, yaitu dengan mengembalikan settingan kepada windows lama "Never check for updates (not Recommended)" caranya ikuti langkah-langkah berikut ini:

1. Buka Registry editor untuk lebih gampangnya tekan tombol win+R > ketik regedit dan enter

Cara mematikan auto update Windows 10 secara paksa untuk mengehmat kuota internet. Tutorial menghemat kuota di Windows 10, matikan update permanen, tips, trik manjur, langkah, cara mudah, cepat, manjur, cara pasti, matikan update selamanya
2. Cari tulisan HKEY_LOCAL_MACHINE\SOFTWARE\Policies\Microsoft\Windows
3. Pada Key Windows, klik kanan, New, Key, berikan nama windowsupdate, lihat gambar dibawah

Cara mematikan auto update Windows 10 secara paksa untuk mengehmat kuota internet. Tutorial menghemat kuota di Windows 10, matikan update permanen, tips, trik manjur, langkah, cara mudah, cepat, manjur, cara pasti, matikan update selamanya

4. Pada key windowsupdate, klik kanan, New, Key dan berikan nama AU. Lihat gambar dibawah

Cara mematikan auto update Windows 10 secara paksa untuk mengehmat kuota internet. Tutorial menghemat kuota di Windows 10, matikan update permanen, tips, trik manjur, langkah, cara mudah, cepat, manjur, cara pasti, matikan update selamanya

5. Klik kanan pada key AU yang di buat tadi, buat DWORD value dengan nama NoAutoUpdate

Cara mematikan auto update Windows 10 secara paksa untuk mengehmat kuota internet. Tutorial menghemat kuota di Windows 10, matikan update permanen, tips, trik manjur, langkah, cara mudah, cepat, manjur, cara pasti, matikan update selamanya

6. Lakukan dua kali klik pada Key NoAutoUpdate dan set menjadi 1 kemudian klik ok

Cara mematikan auto update Windows 10 secara paksa untuk mengehmat kuota internet. Tutorial menghemat kuota di Windows 10, matikan update permanen, tips, trik manjur, langkah, cara mudah, cepat, manjur, cara pasti, matikan update selamanya

7. Tutup Registry Editor kemudian buka Setting - Update & Security - windows update dan klik check for updates. Jika langkah-langkah yang kamu lakukan tadi benar, maka akan nampak seperti gambar di bawah ini:

Cara mematikan auto update Windows 10 secara paksa untuk mengehmat kuota internet. Tutorial menghemat kuota di Windows 10, matikan update permanen, tips, trik manjur, langkah, cara mudah, cepat, manjur, cara pasti, matikan update selamanya

Demikian tutorial Cara mematikan auto update Windows 10 secara paksa untuk mengehmat kuota internet. Tutorial menghemat kuota di Windows 10, matikan update permanen, tips, trik manjur, langkah, cara mudah, cepat, manjur, cara pasti, matikan update selamanya.

Cara Mematikan Update Windows 10 Secara Permanen Dengan 3 Langkah Mudah

Agar burung Emprit/Pipit bisa menirukan suara kenari dibutuhkan trik khusus. Seperti kita ketahui bersama bahwa burung emprit tidak termasuk sebagai burung kicauan yang populer di kalangan Kicau Mania. Burung yang di anggap sebagai hama tanaman padi oleh para petani ini lebih banyak dijual sebagai mainan anak kecil atau sebagai pakan burung-burung besar seperti elang dan burung hantu serta pakan reptil.

Selama ini burung Emprit/Pipit memang dipandang sebelah mata, tapi sebetulnya burung ini juga bisa berkicau seperti burung Kenari jika dilatih sejak dini dengan pemasteran yang tepat dan konsisten.

Seperti halnya burung-burung kicau jenis lainnya, anakan burung Emprit/Pipit yang dari kecil bersama induknya dan setiap hari mendengar suara induknya akan memiliki suara kicauan yang sama setelah burung dewasa. 

Tapi ada cara yang lebih efektif yang bisa dilakukan agar burung Emprit/Pipit bisa berkicau seperti burung Kenari. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menitipkan telur burung Emprit/Pipit pada burung Kenari yang sedang mengeram. Dengan begitu telur burung Emprit/Pipit tersebut akan dierami oleh indukan Kenari sampai menetas dan akan di asuh oleh indukan Kenari, sehingga anakan burung Emprit/Pipit akan menyimak dan mempelajari suara kicauan dari induk asuhnya yaitu burung Kenari.

Nantinya setelah burung Emprit/Pipit berusia dewasa akan memiliki suara kicauan seperti burung Kenari yang telah dipelajari sejak anakan dengan akurasi kemiripan mencapai 70-80%.
Metode inilah yang paling efektif untuk membentuk burung Emprit/Pipit agar bisa berkicau seperti burung Kenari dengan fasih karena setiap hari anakan Emprit/Pipit selalu mendengar suara kicauan indukan Kenari jantan yang menjadi induk asuhnya.

Cara ini akan berhasil dengan catatan, indukan Kenari jantan harus gacor dan berkicau setiap hari, karena hanya Kenari jantan yang memiliki suara kicauan lantang, nyaring dan ngeroll panjang sehingga nantinya anakan burung Emprit/Pipit setelah dewasa juga bisa berkicau seperti indukan Kenari jantan.

Demikian sedikit informasi tentang "Cara membentuk burung Emprit/Pipit agar bersuara Kenari". Untuk informasi lain seputar burung kicauan, dapat dibaca pada artikel MBLUKNET lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Agar burung Emprit/Pipit bisa menirukan suara kenari dibutuhkan trik khusus. Seperti kita ketahui bersama bahwa burung emprit tidak termasuk sebagai burung kicauan yang populer
Anakan Burung Emprit/Pipit

Cara membentuk burung Emprit/Pipit agar bersuara Kenari

Untuk memilih burung perkutut bakalan yang memiliki suara manggung yang bagus sebenarnya bisa di prediksi dari segi fisiknya, mengetahui perkutut bangkok ataupun lokal yang bagus sangatlah penting, sebab bagi penggemar Perkutut pemula, mungkin tidak terlalu mementingkan kualitas suara Perkutut yang dibelinya. Karena yang terpenting bagi mereka, Perkutut yang dibelinya dapat hidup dan bunyi saja sudah senang. Padahal jika di amati antara satu Perkutut dengan Perkutut lainnya memiliki suara yang berbeda-beda. Walaupun suaranya monoton tapi dari volume, irama lagu dan ketukannya masing-masing Perkutut memiliki ciri tersendiri seperti halnya Manusia yang memiliki tipe suara berbeda-beda.

Berbeda dengan para penggemar Perkutut senior, yang terpenting bagi mereka adalah kualitas suaranya yang benar-benar harus di utamakan walaupun harus merogoh kocek lebih dalam.
Para penggemar Perkutut pemula umumnya kurang paham dengan kriteria burung Perkutut yang memiliki suara bagus, dan seringkali setelah Perkutut dirawat cukup lama akhirnya kecewa karena ternyata suara anggunagannya tidak seperti yang diharapkan.

Merawat Perkutut bakalan sampai rajin manggung tidaklah mudah, karena membutuhkan perhatian, waktu, tenaga dan biaya yang tidak sedikit. Apalagi jika Perkutut bakalan tersebut dibeli dengan harga mahal tentu kita mengharapkan agar Perkutut tersebut nantinya bersuara bagus.
Agar tidak kecewa, sebaiknya dalam memilih Perkutut bakalan harus memperhatikan katuranggan/ciri mathinya untuk memprediksi kualitas suara Perkutut bakalan tersebut nantinya.

Berikut ini tips memilih bakalan Perkutut bangkok yang memiliki suara bagus:

• Harus berjenis kelamin jantan
Perkutut yang rajin manggung dengan suara merdu pasti yang berjenis kelamin jantan, karena di alam bebas, suara anggungan Perkutut jantan diperdengarkan untuk memikat Perkutut betina.
Perbedaan jenis kelamin Perkutut jantan dan betina bisa diketahui dengan meraba tulang supitnya (tulang lunak yang terletak di bawah dubur di antara pangkal paha).
Caranya: Tubuh burung dipegang dengan tangan kiri, lalu raba tulang supitnya menggunakan jari telunjuk kanan atau ibu jari. Jika tulang supit terasa sempit dan keras, maka kemungkinan besar berjenis kelamin jantan, dan jika tulang supitnya terasa renggang dan lunak, kemungkinan besar berjenis kelamin betina.
Selain itu, bentuk kepala Perkutut jantan umumnya agak besar dan lonjong dengan pupur lebih cerah sampai sebagian kepala, sedangkan bentuk kepala Perkutut betina umumnya lebih kecil dan membulat dengan pupur yang kusam dan hanya dibagian depan kepala saja.

• Bentuk kepala
Perkutut Bangkok yang dapat bersuara bagus biasanya memiliki bentuk kepala agak lonjong memanjang/oval atau biasa disebut njambe nom (seperti buah pinang muda) dengan mata bersinar ceriah, terang (warna biru muda atau coklat muda), titik hitam pada bola mata besar dan bening. Memiliki paruh yang tebal, kokoh, dan tidak terlalu panjang. Bentuk lubang hidungnya menonjol tinggi ke atas seperti lubang hidung burung Merpati dengan lubang hidung lebar dan bersih tertutup/terlindungi sayap hidung.

• Bentuk leher
Perkutut bangkok yang memiliki kualitas suara bagus umumnya bentuk lehernya lebih panjang, serasi dan tegak lurus dengan posisi kepala yang mendongak seperti ular kobra. Pangkal lehernya tampak besar mengembang, karena bagian tersebut merupakan kantong suara.

• Bentuk badan
Dada bidang dengan bentuk punggung agak bungkuk (bongkok udang). Warna lurik pada bulu badannya lembut dengan kulit ketiak lemas/tidak tegang. Bulu sayap panjang dengan bulu yang pertama tampak besar-besar terdiri dari 21 sampai 25 lembar bulu.

• Kaki
Pilih Perkutut bangkok yang sikap berdirinya tampak gagah dengan jari kaki yang mencengkeram kuat pada tangkringan.

• Ekor
Pilih bakalan Perkutut bangkok yang memiliki bulu ekor panjang dan mengumpul, semakin ke ujung semakin mengecil (lancip) dengan pangkal ekor/brutu yang besar, tinggi meruncing dan mendongak ke depan.

Bakalan Perkutut bangkok dengan ciri-ciri seperti di atas nantinya setelah mapan dan gacor, kemungkinan besar suara anggungannya bagus. Demikian sedikit informasi tentang "Tips memilih bakalan Perkutut Bangkok yang suaranya bagus". Untuk informasi lain seputar burung Perkutut, dapat dibaca pada artikel SANACHINET yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Anakan Perkutut Bangkok

Tips memilih bakalan Perkutut Bangkok yang suaranya bagus

Ingin tau bagaimana car merawat burung pleci bakalan agar cepat bunyi gacor? yuk simak penjelasan lengkapnya. Pleci bakalan/muda hutan memerlukan waktu yang cukup lama untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya, terutama kandangnya.
Pleci bakalan masih takut dengan keberadaan Manusia disekitarnya dan akan meloncat-loncat ketakutan ketika ada orang yang mendekati kandangnya.
Jangan terburu-buru menggantang Pleci bakalan ditempat yang ramai aktivitas Manusia. Untuk semetara tempatkan Pleci bakalan ditempat yang sepi dan agak tinggi agar burung beradaptasi dengan lingkungan dan kandangnya terlebih dulu.
Setelah Pleci bakalan mulai terlihat lebih tenang, mulailah gantang kandangnya ditempat yang ramai dan banyak aktivitas Manusia disekitarnya agar burung terbiasa dengan keramaian dan berani berkicau walaupun ada orang disekitarnya.
Pada awalnya Pleci bakalan akan meloncat-loncat ketakutan dan tidak bunyi, tapi lama-kelamaan burung akan terbiasa dan berani bunyi walaupun banyak orang disekitarnya.
Berikut ini pola perawatan harian untuk Pleci bakalan agar cepat bunyi:
• Pemberian pakan
Sebaiknya burung Pleci yang masih baru jangan langsung dilatih untuk makan voer, untuk sementara berikan pakan berupa buah-buahan dan extra fooding (EF) saja. Setelah beberapa hari dipelihara dan burung mulai beradaptasi dengan lingkungan baru dan kandangnya, barulah mulai dilatih untuk makan voer.
• Penempatan
Di habitat aslinya burung Pleci/burung Kaca Mata adalah burung koloni, jadi agar Pleci cepat berkicau sebaiknya kita pelihara lebih dari 1 ekor Pleci agar burung tidak stress dan saling bersahutan.
Jika kita memelihara lebih dari 1 ekor burung Pleci, usahakan sering menggantang kandangnya secara berdekatan pada waktu malam hari/pada saat burung beristirahat.
• Penjemuran
Pada pagi hari, jemur Pleci terpisah dengan Pleci lainya, dan pada siang harinya burung kembali di gantang berdekatan/berhimpitan.
Cara ini bertujuan untuk pengecasan, karena ketika Pleci-Pleci tersebut dipisahkan dari koloninya, maka burung akan mengeluarkan suara panggilan yang lantang, sehingga Pleci akan terpancing untuk ngeriwik dan berkicau.
• Kebersihan kandang
Dalam merawat burung kicau, kebersihan kandang memang harus selalu di jaga agar kotoran burung tidak sampai menumpuk. Tapi untuk burung Pleci yang masih baru/bakalan, kotorannya tidak perlu dibersihkan setiap hari, cukup dibersihkan 5 hari atau seminggu sekali saja.
Tujuannya agar burung Pleci mengenali tempat tinggalnya/kandangnya karena kotoran burung adalah tanda jika kandang tersebut adalah wilayah teritorialnya yang baru karna burung sudah terbiasa dengan bau kotorannya sendiri. Hal itu bisa mempercepat proses adaptasi burung dengan lingkungan dan kandangnya, sehingga burung lebih cepat mapan dan cepat bunyi.
• Pemberian extra fooding (EF)
Porsi pemberian extra fooding (EF) untuk burung yang sudah jadi (gacor) dan untuk burung bakalan harus dibedakan.
Untuk burung Pleci yang sudah jadi (gacor) cukup diberikan 4-5 ekor ulat hongkong (UH) saja, karena jika diberikan terlalu banyak justru akan membuat burung menjadi over birahi (OB). Akibatnya burung Pleci menjadi lebih sering loncat-loncat didalam kandangnya, atau bahkan menjadi malas beraktivitas karena kekenyangan.
Untuk burung Pleci bakalan, porsi pemberian extra fooding (EF) justru harus diberikan lebih banyak agar burung merasa senang dan tidak ngedrop karena banyak mengeluarkan tenaga untuk meloncat-loncat didalam kandangnya.
Setiap harinya Pleci bakalan bisa diberikan ulat hongkong (UH) atau ulat kandang sebanyak setengah cepuk kecil yang dicampurkan dengan voer halus sekalian untuk melatih Pleci bakalan untuk ngevoer. Biarkan burung mengatur sendiri kebutuhan extra foodingnya untuk satu hari.
Selain itu, buah-buahan seperi pisang atau pepaya juga harus diberikan agar burung merasa senang dan terpenuhi kebutuhan nutrisinya.
• Mandi
Untuk mandi, sebaiknya biarkan burung Pleci mandi sendiri didalam cepuk sesuai kemauannya. Sediakan saja cepuk air minum yang cukup besar didalam kandangnya agar Pleci bisa mandi sendiri dengan leluasa. Jangan menggunakan semprotan untuk memandikan Pleci karena bisa membuat Pleci menjadi stress.

Demikian sedikit informasi tentang "Perawatan tepat untuk Pleci bakalan agar cepat bunyi". Untuk informasi lain seputar burung Pleci, bisa dibaca pada artikel SANACHINET yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih

Perawatan tepat untuk Pleci bakalan agar cepat bunyi

Cara efektif mengatasi Murai Batu ngelowo/mbetmen Ynag Ampuh - Perilaku ngelowo/ngebetmen pada Murai Batu (MB) adalah perilaku membuka sayap ketika bertemu lawan, dan tidak jarang perilaku ngelowo dibarengi dengan ngeruji atau turun ke dasar sangkar sambil ngeriwik. Hal itu tentu akan mengurangi penampilannya saat dilombakan. Karena itulah kita harus mengantisipasinya agar Murai Batu tidak ngelowo/mbetmen saat dilapangan.

Pada dasarnya, ngelowo/ngebetmen adalah perilaku alami dari seekor Murai Batu (MB) ketika ada perasaan kurang nyaman yang dirasakan oleh burung tersebut, sama halnya seperti perilaku mbagong pada Kacer.

Perilaku ngelowo/mbetmen ini tidak diketahui secara pasti penyebabnya. Kita hanya bisa menebak-nebak saja dengan cara memahami karakter Murai Batu (MB) yang kita rawat. Dengan begitu kita bisa tahu penyebab Murai Batu tersebut berperilaku ngelowo, sehingga kita bisa mengantisipasinya.
Ngelowo/mbetmen bisa disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya over birahi dan over emosi yang disebabkan karena tidak tepatnya pola perawatan yang kita terapkan pada Murai Batu (MB) tersebut.

Untuk jenis burung fighter seperti Murai Batu (MB) dan Kacer memang ada dua tipe/karakter, yaitu tipe fighter tinggi dan tipe fighter rendah. Kedua karakter burung tersebut tentu berbeda cara perawatannya dan juga penanganannya ketika mengalami masalah seperti ngelowo/mbetmen.

• Cara mengatasi ngelowo pada Murai Batu (MB) tipe fighter tinggi:
Murai Batu (MB) dengan karakter fighter tinggi memiliki tingkat emosi yang tinggi atau cepat panas. Sistem metabolisme tubuhnya juga berbeda dengan Murai Batu tipe fighter rendah yang lambat panas. Jadi, pola perawatan yang diterapkan adalah pola perawatan dingin untuk mengontrol suhu tubuhnya agar tidak over yang akan menyebabkan emosinya berlebihan dan berujung ngelowo/mbetmem.

Penanganan ngelowo/mbetmen pada Murai Batu (MB) tipe fighter tinggi dimulai dari:

• Pengembunan
Embunkan Murai Batu (MB) setiap hari mulai jam 05.00 pagi, karena suhu udara pagi yang dingin akan membuat suhu tubuh burung menjadi stabil.

• Mandi
Jam 07.00 p
agi Murai Batu (MB) dimandikan didalam keramba agar burung bisa mandi sepuasnya. Mandikan Murai Batu setiap hari untuk mengontrol suhu tubuhnya agar emosinya menjadi stabil.

• Jemur
Setelah selesai mandi, kemudian angin-anginkan Murai Batu (MB) untuk mengeringkan bulu-bulunya sambil dijemur selama 10-15 menit saja. Untuk Murai Batu tipe figter tinggi tidak perlu dijemur terlalu lama agar emosinya tidak over atau meluap-luap.

• Extra fooding (EF)
Berikan jangkrik 15 ekor pada pagi hari dan 15 ekor pada sore hari. Kroto diberikan 3x seminggu.

• Cara mengatasi ngelowo pada Murai Batu (MB) tipe fighter rendah:
Untuk Murai Batu (MB) dengan karakter fighter rendah (lambat panas) pola perawatannya berbanding terbalik dengan Murai Batu tipe fighter tinggi.
Pola perawatan yang harus diterapkan untuk Murai Batu (MB) tipe fighter rendah (lambat panas) adalah pola perawatan panas untuk mendongkrak emosi dan sifat fighternya.
Untuk menangani ngelowo/mbetmen pada Murai Batu (MB) tipe fighter rendah dimulai dari:

• Mandi
Kurangi intensitas mandinya menjadi seminggu sekali agar suhu tubuhnya meningkat, sehingga emosinya juga akan meningkat.

• Jemur
Lakukan penjemuran setiap hari dengan durasi yang cukup lama, lakukan sampai Murai Batu (MB) terlihat mangap dan gelisah. Pada saat dijemur, cepuk air minumnya dikeluarkan dulu.

• Extra fooding (EF)
Berikan jangkrik 3 ekor pada pagi hari dan 3 ekor pada sore hari. Tambahkan ulat hongkong (UH) 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor pada sore hari.

• Full kerodong
Untuk mendongkrak emosinya, sebaiknya Murai Batu (MB) dikerodong setiap hari (full kerodong) setelah selesai melakukan proses perawatan.

Demikian sedikit informasi tentang "Dua cara efektif mengatasi Murai Batu ngelowo/mbetmen". Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel SANACHINET yang lain.
Semoga bermanfaat
Terima kasih

Cara efektif mengatasi Murai Batu ngelowo/mbetmen Yang Ampuh